Laman

24.6.10

Vuoto_Vide_Vacío_Sora no_Leer_Kosong_Empty

  Merasakan kekosongan hati dan ingin segera mengakhiri dengan menemukan seseorang yang mampu mengisi hati ini dengan kebahagiaan abadi, berbagi problema yang dihadapi, perdebatan-perdebatan kecil yang tidak meregangkan hubungan kita melainkan mampu mempererat hubungan kita. Rasa kasih sayang yang tercurahkan sepenuhnya kepada seseorang yang mau berbagi kehidupan denganku.
  memeluk erat dia and i"ll saying "Thanks for being part of my life, i feel so very lucky to have you the one that i love"  

16.6.10

Apa Salahku - D'massive

apa salahku kau buat begini
kau tarik ulur hatiku hingga
sakit yang kurasa
apa memang ini yang kamu inginkan
tak ada sedikit pun niat tuk
serius padaku

* katakan yang sebenarnya
jangan mau tak mau
seperti ini

reff:
akhirnya kini aku mengerti
apa yang ada di pikiranmu selama ini
kau hanya ingin memainkan perasaanku
tak ada hati, tak ada cinta
apa memang ini yang kamu inginkan
tak ada sedikit pun niat tuk
serius kepadaku

lagunya mengingatkan akan pengalaman-pengalamanku yang dahulu, begitu mudahnya aku dipermainkan seorang wanita :)) 
( Tertawa akan kebodohanku sendiri -.-" )

9.6.10

Ingin Berwirausaha ya Berusahalah... !

   Sebenarnya kalo ingin membuka usaha jangan ragu atau pesimis tidak akan maju atau berkembang. Kalo kita ada tekad mau menjalankannya pastilah ada peluang meski usaha yang kita jalankan sudah banyak yang mengembangkan.
  Setiap peluang pasti akan ada baik itu usaha yang sudah mulai jenuh di pasar ataupun baru, tinggal bagaimana kita mau berusaha dan mengembangkan usaha kita ke depannya, apakah cukup puas dengan hasil yang didapat saat ini atau ingin lebih dari yang kita dapat hari ini. Kalo ingin mendapatkan hasil yang maksimal pastilah tiap bulan kita memasang target, secara sadar kita akan terpacu untuk meng'gol'kan target kita dan keinginan untuk memajukan dan mengembangkan usaha kita akan terpompa dengan sendirinya, secara otomatis pemikiran-pemikiran kita pastilah tidak akan fokus pada yang kita dapat tapi bagaimana kita meluaskan bidang usaha kita. walau masih dalam angan-angan tapi kita pasti bersemangat dalam mewujudkannya. Peliharalah angan-anganmu supaya kamu dapat mewujudkan apa yang ingin kamu wujudkan dan ketika dirasa timing-nya pas, wujudkanlah segera tanpa rasa ragu. karena kesempatan tidak akan datang dua kali bahkan tiga kali..
    Bagaimana dengan menghadapi kompetitor? ya bersainglah secara sehat. dengan adanya kompetitor pastilah kita akan berusaha menjadi yang terbaik, nilai bagus tidaknya usaha kita bukan dari kompetitor kita ataupun kita sendiri melainkan konsumen, konsumen yang loyal atas pembelian produk-produk yang kita hasilkan. Bagaimana kita menjaga agar konsumen kita tidak akan berpindah ke produk kompetitor? ya pertahankanlah produk anda dari sisi kualitas dan kuantitas. kalolah ambil contoh kita menaikkan harga barang kita pasti konsumen merasa tidak keberatan hal ini dikarenakan produk anda sudah mulai dipercaya oleh konsumen anda.

8.6.10

Terlambat Belum Tentu yang Terakhir

   Terlambat belum tentu menjadi yang terakhir, terkadang menjadi yang terlambat bisa melampaui dari awal yang mendahului. karena menjadi yang terlambat belum tentu lamban, terlambat bisa melihat peluang dan belajar dari yang sudah mengalami.
   Pernahkah mendengar istilah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, itu benar adanya lebih baik kita melakukan suatu hal meskipun itu terlambat tapi kita bisa mewujudkannya daripada kita tidak bisa melakukannya hanya menjadi angan-angan saja. Jadi wujudkanlah mimpi-mimpimu walau itu terlambat daripada merasakan penyesalan yang mendalam.

Dimanakah Sikap yang Hilang itu?

    Kenapa ya akhir-akhir ini masyarakat Indonesia mudah sekali marah dan melampiaskan kemarahan mereka dengan merusak. Dimana masyarakat Indonesia pada era orde baru yang dikenal dengan sopan santun dan ramah tamahnya, kenapa di era sekarang masyarakat berubah menjadi beringas mudah tersulut emosinya. Tidak bisakah mereka meredam emosi sesaatnya? menyelesaikan masalah dengan kepala dingin?
   Kenapa mereka memilih menyelesaikan suatu masalah dengan merusak. Mending-mending merusak barang pribadi mereka, ini merusak fasilitas umum yang terang-terang milik bersama, milik kepentingan umum. siapa sekarang yang dirugikan? apakah dengan merusak segala fasilitas umum bisa mnyelesaikan suatu masalah?
    Sebenarnya banyak kota-kota di Indonesia yang terkenal dengan masyarakatnya mudah tersulut emosi mereka hampir setiap saat keluar di berita-berita, sebenarnya permasalahan sepele kalo diselesaikan dengan kepala dingin bisa clear tapi kenapa harus dengan jalan kekerasan, kbrutalan, perusakan kemudian baru perdamaian. Mengapa tak memilih jalan pintas langsung ke perdamaian tanpa melalui tahap-tahap sebelumnya.
     Merindukan suasana dulu, ketika masyarakat Indonesia hidup tentram tanpa ada sengketa, tepo seliro. Kapan bangsa ini bisa menumbuhkan rasa itu kembali?