Laman

24.4.12

Kadang Hidup Memang Tak Seperti Sinetron

kejadian ini sudah beberapa tahun yang lalu saya alami tepatnya masih jaman kuliah,masih polos dan lugunya (ahaaay...). waktu itu saya ada di kampus tepatnya di lobi utama, lobi di kampus yang bisa dikatakan tidak begitu rame,saya duduk sambil melihat parkiran mobil karna saya nunggu dosen yang tak kunjung datang maklum lagi butuh dosen makanya rela berkorban pagi-pagi ke kampus (oia    jarak lobi ke parkiran dosen deket makanya kenapa saya pilih nunggu di lobi). waktu saya konsen lihat parkiran mobil, mencari mobil dosen dan tentunya dosennya juga...tiba-tiba terdengar suara GLODYAK!!! memang ada security gedung nyletuk "eeeeh" tapi ga terlalu respon, saya penasaran juga bunyi apa itu, saya langsung nengok kebelakang ternyata ada "mahluk halus" (baca : cewe)  jatuh dari anak tangga. langsung saya deketin, sambil bilang ke dia "gimana mba ga papa?" (pasti dalam hati itu cewe "uda tau jatuh masih dibilang ga papa" :)) ) cewe itu pertama ga respon, kirain dia ga denger saking malunya tapi setelah saya tungguin dia jawab "engga mas,makasi"  (lumayan lama jarak antara dia jawab   dan ketika saya nungguin jawaban dia). bodohnya saya kenapa ga bantuin dia berdiri malah ngloyor ke tempat saya semula sambil saya jawab "oh ya udah klo gitu". mungkin jikalau saya berdiri posisi di depan itu cewe dan saat itu dia mau jatuh saya pasti sudah posisi pasang kuda-kuda buat menerima badan dia yang tidak seimbang menuruni anak tangga gara gara masih belajar pake high heels, ya begitulah kalo imajinasi kepengen kaya di film film tapi realita tidak seperti yang di imajinasikan,heeeeee....semoga ke depannya bisa dapet peristiwa yang sama dan dalam kondisi yang sudah siap sedia,ahahahahahahaha....

5.4.12

Premium

   Disaat pemerintah akan menaikkan harga BBM khususnya yang bersubsidi dan mulai ditentang dari para mahasiswa serta lapisan masyarakat Indonesia timbul pertanyaan dalam hati saya sebenarnya premium ini untuk siapa?
  
   Banyak SPBU memasang spanduk tentang premium untuk golongan tidak mampu sebenarnya ambigu juga sih...kenapa kalo premium untuk golongan tidak mampu masih ada di SPBU, herannya lagi pompa premium lebih mendominasi di setiap SPBU dan juga kriteria untuk golongan tidak mampu menurut pemerintah itu seperti apa? itulah yang menjadi pertanyaan saya setiap saat. 
Kalo orang ke SPBU pasti untuk membeli bensin, otomatis kalo orang ke SPBU pasti membawa kendaraan bermotor sudah jelas mereka golongan mampu bukan masuk ke golongan tidak mampu  lagi.

  Saya malah berfikiran apabila premium digunakan untuk  golongan tidak mampu  (entah bagaimana kriteria  golongan tidak mampu yang dimaksud pemerintah) pasti banyak yang tidak membeli BBM, hal ini dikarenakan masyarakat golongan tidak mampu lebih memprioritaskan pembelian bahan pokok makanan daripada membeli BBM dan yang terjadi adalah subsidi yang dilakukan pemerintah akan sia-sia saja. Baiknya subsidi tidak usah dibatasi untuk  golongan tidak mampu saja untuk kalangan menengah atas juga boleh merasakan premium (dengan catatan apabila berani kendaraan pribadi mereka diberi minum premium), hal ini dikarenakan dengan mereka membeli premium sama saja mereka membantu pemerintah untuk memberikan BLT yang dicanangkan pemerintah saat ini.

   Inilah pendapat saya yang mungkin ada salahnya....namanya juga berpendapat benar tidaknya tergantung dari pembaca sekalian. terima kasih :D
(gambar-gambar diambil dari google.com)