Laman

4.11.11

Apakah Era Kepemimpinan Presiden Soeharto lebih baik daripada Sekarang?


Sepekan menjelang genap 13 tahun usia Reformasi (ditandai mundurnya Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998), hari Ahad (15 Mei 2011), lembaga Indo Barometer merilis hasil survei yang sebenarnya tidak (terlalu) mengejutkan.  Hasil survei itu menyatakan bahwa 40,9 persen responden menganggap pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto lebih baik, berbanding hanya 22,8 persen yang menganggap era Reformasi di bawah SBY-Boediono lebih baik.


Bersamaan dengan itu dirilis pula tentang tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono yang ternyata sedang jatuh ke tingkat di bawah 50 persen. Bahkan untuk kinerja pemerintahan SBY-Boediono, tingkat kepuasan publik di bidang tertentu bahkan sangat rendah. Tingkat kepuasan di bidang pemberantasan korupsi hanya 37,6 persen, harga sembako (28,6 persen), dan untuk masalah penanganan kemiskinan dan mengatasi pengangguran/penyediaan lapangan kerja masing-masing hanya 25,8 persen dan 23,2 persen.“Ini lampu kuning untuk Sby-Boediono,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodary kepada wartawan dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu 15 Mei 2011 (Haluan edisi Senin, 16/5/2011).Fakta-fakta yang terungkap dari survei dengan responden sebanyak 1.200 orang dan tingkat margin of error 3,0% dan tingkat kepercayaan 95% tersebut kemudian disimpulkan bahwa banyak rakyat Indonesia sekarang merindukan (keadaan) seperti era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto dulu.

Menyenangkan sekali waktu mengingat-ingat di jaman kejayaan presiden soeharto...kita bisa hidup aman tentram tanpa ada gangguan dari manapun...bangsa-bangsa lain begitu segan untuk mengusik kedaulatan negeri kita, harga-harga pangan yang begitu stabil dan bahkan kita pernah mencapai swasembada pangan, tingkat pendidikan yang benar-benar terjamin dimana masih adanya wajib belajar 9 tahun sehingga walaupun banyak pengangguran tapi masih berpendidikan, dan korupsi yang dimana era itu tetap ada tapi korupsi hanya (masih) dilakukan oleh para petinggi-petinggi saja belum sampai ke bawah (yang terlihat sih begitu ga tau kalo salah :D ). Disaat era sekarang, semua itu hanyalah sebuah mimpi...dimana era reformasi dan demokrasi saat ini begitu kebablasan mengarah ke anarki menurut saya...banyak rakyat-rakyat Indonesia mudah tersulut emosinya, mudah tersinggung, kurang adanya rasa tepo sliro lagi, kemungkinan hal ini disebabkan oleh masalah penanganan kemiskinan dan pengangguran yang tidak ada solusinya dan mahalnya harga sembako yang membuat masyarakat Indonesia stress memikirkan hal tersebut. akan tetapi tetap saja ini bukan budayanya bangsa Indonesia.


Di era sekarang ini hanya satu yang dibutuhkan di kepemimpinan saat ini yaitu sebuah KETEGASAN untuk memberikan efek jera bagi yang orang-orang yang membandel.
simpel saja apabila di contohkan dengan ini : Orang tua yang tegas dalam mendidik anaknya bisa mengarahkan buah hatinya untuk menjadi pribadi yang benar dan orang tua yang tidak terlalu tegas dalam mendidik anaknya akan membuat pribadi buah hatinya mau menang sendiri dan menginjak-injak harga diri orang tuanya dengan kenakalannya.
Jadi Pemerintahan saat ini hanya dibutuhkan sebuah ketegasan yang sesuai dengan HAM karna di era saat ini masyarakat Indonesia begitu mengagungkan HAM. Saat ini kita merasakan era kepimpinan di mana waktu itu hasil didikan dari orde baru, 20 atau 30tahun lagi kita akan merasakan kepimpinan dari hasil didikan di era reformasi saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar